Langsung ke konten utama

Postingan

Jenis Transmisi Pada Komunikasi Data

Pada komunikasi data transmisi data terjadi pada Transmitter dan Receiver. Transmitter adalah suatu perangkat komunikasi yang dapat menyalurkan sumber informasi ke dalam sistem komunikasi, sedangkan Receiver adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk menerima sumber informasi dari sistem komunikasi. Dalam komunikasi data, terdapat tiga jenis transmisi. Ketiga jenis transmisi tersebut meliputi:  Simplex atau yang disebut komunikasi satu arah adalah salah satu jenis daripada transmisi dimana hanya ada satu Transmitter dan satu Receiver, yaitu hanya ada satu pengirim dan satu penerima. Jika yang satu sebagai pengirim, maka yang satunya lagi menjadi penerima, tanpa ada timbal baliknya. 

Contoh Algoritma FIFO

Gambarkan pergantian halaman bagi kebutuhan page-page sbb : 1,4,3,2,1,7,6,7,0,4 pada 3 frame yang tersedia pada memory utama dengan algoritma Page Replecement FIFO! Jawab:

Algoritma Page Replecement

Algoritma Page Replecement atau yang disebut dengan algoritma pergantian page diartikan sebagai algoritma yang berfungsi untuk mencegah alokasi yang berlebihan dari memory, dengan cara memodifikasi layanan rutin page-fault melalui page. Algoritma Page Replecement ini menggunakan modify bit untuk mengurangi overhead transfer page, dimana modifikasi dilakukan hanya pada page yang di tulis di disk. Algoritma Page Replecement melengkapi pemisahan antara memory logik dan fisik, dimana virtual memory yang besar dapat memenuhi kebutuhan memory fisik yang kecil atau yang disebut dengan sumberdaya yang terbatas. Algoritma Page Replecement terbagi ke dalam beberapa jenis Algoritma seperti:

Contoh Soal Safe/Unsafe State untuk menghindari Deadlock

Diketahui terdapat 2 proses yaitu P1 dan P2. Ada 2 tipe Resource A dan B masing-masing sejumlah 5 dan 3. Selanjutnya diketahui sumber daya yang telah dialokasikan dan kebutuhan maksimum masing-masing proses : Hitunglah sisa kebutuhan untuk masing-masing proses, selanjutnya jadwalkan penggunaan sumber daya yang ada agar terhindar dari kondisi deadlock!

Safe/Unsafe State untuk menghindari Deadlock

Menentukan aman atau tidak amannya alokasi proses ditentukan untuk menghindari terjadinya deadlock. Safe state diartikan dengan banyaknya sumberdaya yang sudah dialokasikan terhadap masing-masing proses. Sedangkan Unsafe state diartikan sebagai banyaknya sumberdaya yang belum dialokasikan kepada masing-masing proses, sehingga masih ada sumberdaya yang digunakan oleh beberapa proses. Contohnya yaitu: Terdapat sumberdaya atau R=10 Tentukan pengalokasian agar tidak terjadi deadlock! dengan sisa Resource yang ada yaitu 10-6=4

Contoh Multi Programing dengan Partisi Dinamis

Pada postingan sebelumnya tentang multiprograming dengan partisi dinamis telah di berikan satu contoh, nah.. untuk memahami materi ini saya akan berikan contoh lain tentang materi yang sama. Dimana di sini masih menggunakan soal yang sama dengan yang sebelumnya, hanya saja ukuran memory yang digunakan lebih besar. Untuk itu kita langsung saja ke contoh soalnya. Diketahui beberapa proses yang masuk pada job queue sbb: Gambarkan pengalokasian memory menggunakan alokasi dinamis pada memory berukuran 5120 KB, dan sistem operasi yang menggunakan memory sebesar 500 KB!

Multi Programing dengan Partisi Dinamis

Pada Multi Programing dengan partisi dinamis, proses akan dialokasikan sesuai dengan besarnya memory yang dibutuhkan. Partisi dibuat setelah proses masuk. Untuk memahami daripada pengalokasian memory dengan partisi dinamis berikut saya berikan contoh pengalokasiannya : Diketahui beberapa proses yang masuk pada job queue sbb: Gambarkan pengalokasian memory menggunakan alokasi dinamis pada memory berukuran 2560 KB, dan sistem operasi yang menggunakan memory sebesar 500 KB!